sejarah persela


SEJARAH PERSELA


Persatuan Sepakbola Lamongan atau lebih dikenal dengan sebutan Persela Lamongan adalah sebuah klub profesional yang berkedudukan di Kota Lamongan, Jawa Timur.
Meski telah berdiri sejak 18 April 1967, Persela baru mulai menunjukkan eksistensinya di pentas sepakbola nasional setelah kompetisi memasuki era profesional. Itu pun setelah berjalan sembilan tahun, atau tepatnya pada musim 2003 silam, ketika mereka sukses promosi ke divisi utama, level tertinggi kompetisi sepakbola di tanah air kala itu.

Sebelumnya, tim ini hanya berkutat di level bawah, yakni divisi II dan divisi I. Namun semuanya berubah begitu sukses promosi ke divisi utama lewat partai play-off di Stadion Manahan, Solo, pada penghujung 2003. Sejak saat itu, Pesela terus unjuk kemampuan hingga akhirnya menembus Superliga, kasta tertinggi kompetisi sepakbola nasional yang baru pertama kali digulirkan musim ini.
Di tengah dualisme kompetisi sepakbola di Indonesia, Persela tetap memilih bergabung ke Indonesia Super League (ISL) pada musim 2011/12 hingga saat ini.

STADION SURAJAYA

Stadion Surajaya merupakan stadion multi-fungsi yang terletak di Lamongan, Jawa Timur. Stadion yang berkapasitas 15.000 tempat duduk ini merupakan markas dari klub Persela Lamongan. Stadion ini milik Pemkab kabupaten Lamongan, yang kini memiliki rumput yang berstandar internasional. Nama Surajaya diambil dari adipati pertama kadipaten lamongan pada masa giri kedaton.

Joko Tingkir adalah seorang tokoh dari kerajaan pajang (wilayah lamongan kini) yang kuat, gagah, dan berani. Yang terkenal dari Joko Tingkir adalah ia pernah berhasil mengalahkan buaya yang besar. maka dengan harapan supaya Persela Lamongan mudah mengalahkan lawan dengan mudah meskipun melawan klub besar.

JULUKAN

LASKAR JOKO TINGKIR

Joko Tingkir adalah seorang tokoh dari kerajaan pajang (wilayah lamongan kini) yang kuat, gagah, dan berani. Yang terkenal dari Joko Tingkir adalah ia pernah berhasil mengalahkan buaya yang besar. maka dengan harapan supaya Persela Lamongan mudah mengalahkan lawan dengan mudah meskipun melawan klub besar.

LUMBA-LUMBA BIRU

lumba-lumba biru adalah fauna khas pantai utara di Lamongan, hewan yang cerdas dan lincah, diharapkan Persela mampu terus melahirkan pemain-pemain bintang, dan mendidik pemain-pemain menjadi matang dan profesional.

LELE GLAGAH

Di logo persela terdapat "lambang ikan lele", sekaligus untuk julukan lain dari Persela Lamongan Selain Laskar Joko Tingkir. Ikan Lele merupakan "binatang yang di keramatkan" bagi masyarakat Lamongan khususnya daerah kecamatan glagah mereka dilarang untuk memakan lele oleh leluhurnya yaitu Surajaya, karena Surajaya telah bernazar bahwa dia dan keturunannya tidak akan makan lele sebab lele telah menyelamatkannya. Ikan Lele juga mempunyai filosofi sebagai ikan yang bisa hidup di manapun meskipun kualitas air kurang bagus, nama Lele Glagah karena Kabupaten Lamongan berada di wilayah Jawa bagian timur. Oleh karena itu Persela di beri julukan Lele Glagah dengan harapan Persela Lamongan tidak mudah kalah meskipun harus bertanding di kandang lawan.


0 Responses

Posting Komentar

abcs